vienanissa:

Saat engkau merasa lelah karena merasa do’amu tak kunjung dikabulkan…

Paksakanlah, keraskanlah, langitkanlah terus do’a-do’amu

Jangan berhenti

Jangan lelah

Kuatkanlah keyakinanmu

Sampai kau lihat ada keajaiban yang terduga

Saat do’amu itu akhirnya terkabul

Pada momen yang paling tepat

Hingga akhirnya

Kau simpulkan senyum diwajahmu

Seraya megucapkan, alhamdulillah…

TENTANG GHOUTA

Oleh: Ustadz Muhammad Rivaldy Abdullah

Kemarin, persis saya berbincang dengan salah satu imigran Suriah yang menjadi pedagang kaki lima di Mesir. Ketika itu kebetulan saya sedang beli barang dagangannya.

Dia bilang dia berasal dari wilayah Ghouta, Suriah. Wilayah yang kini sedang ditimpa kemalangan luar biasa akibat serangan pemerintahan Basyar Asad yang didukung Rusia.

Sedih.. Dan sekali lagi kita hanya bisa prihatin dan menahan luka tanpa bisa berbuat apa apa..

Teman Suriah saya ini berkata kepada saya,
“Apa yang terjadi di Ghouta ini merupakan sebagian tanda akhir zaman yang telah disebutkan Rasulullaah shallallaahu ‘alayhi wasallam sejak 1400 tahun yang lalu.. Dan hari ini benar benar terjadi.. Tidakkah engkau takjub dengan hal ini, akhi?”

Dalam hadits, telah disebutkan sebagian tanda akhir zaman -yang diantaranya akan terjadi satu peristiwa besar di wilayah yang bernama Ghouta, Suriah-.

عن أبي الدرداء رضي اللَّه عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «إن فسطاط المسلمين يوم الملحمة بالغوطة إلى جانب مدينة يقال لها: دمشق، من خير مدائن الشام» (أخرجه أحمد [21725]، وأبو داود [4298])

Dari Abu Darda radhiyallaahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullaah shallallaahu ‘alayhi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya tempat berlindung kaum Muslimin pada hari huru hara adalah di Ghouta, sebelah kota yang disebut sebagai Damaskus. Tempat itu adalah salah satu tempat terbaik wilayah Syam.” (HR. Ahmad No. 21725, Abu Dawud No. 4298)

Kiamat telah dekat. Sungguh telah mulai nampak tanda-tandanya..

Sumber: Ngaji FIQH

***

Mari BERGABUNG di Telegram CHANNEL MUSLIMAH https://t.me/komunitasmuslimah

Menempatkan Diri

Jika kau merasa tidak setara, merasa lebih dari yang lain maka itu adalah berasal dari bisikan setan.

Allah tak pernah memandang wajah kau, yang kurus, yang hitam sama saja. Tapi yang dipandang adalah hatimu, amalmu.

Maka bersikaplah adil, jangan bunuh anak kecil yang sedang menyusui jangan bunuh orang tua renta, jangan hancurkan rumah, jangan cabut pohon kurma, sabda Rasulullah.

Maka apa yang terjadi saat ini di Palestina. Bantulah dengan hartamu, dengan doamu, dengan dirimu. Berdoalah di sepertiga malam. Karena barang siapa yang tidak peduli dengan saudara seimannya, maka dirimu tidak termasuk golongan orang yang beriman sampai kau sayang dengan saudaramu seperti dirimu.

Dibunuh dengan embargo ekonomi, harta dirampas. Peraturan tidak boleh membangun, tak boleh direnovasi dan kemudian rumah suci baitul maqdis akan direbut oleh mereka.

Maka jangan lupakan saudara kita yang teraniaya. Tak perlu kau berkata kau muslim, tapi jika kau manusia pasti kau akan dapat merasakan kesengsaraan mereka. Tapi jika tertutup mata hatimu maka tertutuplah rasa empatimu.

– Kutbah jum’at ustadz Abdul Somad di Masjid Jogokariyan Yogyakarta

Belajar Hal Baru: Unlearn, Relearn, Measure

academicus:

Belajar Hal Baru adalah poin teratas dalam daftar resolusi saya tahun 2018.

image

Saya ingin tahun ini jadi tahun dimana saya lebih berani mencoba hal baru untuk belajar lebih banyak hal baru. Dalam mempelajari hal baru, setidaknya ada tiga proses penting yang harus dijalani: Unlearn, Relearn, Measure.

Unlearn

Buat saya, ternyata belajar hal baru tidak semudah dulu. Bagian paling sulit dari proses ini adalah unlearn: mencoba melepaskan kembali apa yang saya tahu.

image

Proses ini sebenarnya impossible secara fisiologis; kita tidak mungkin menghapus memori spesifik tentang hal yang kita tahu. Tapi kita harus menciptakan mental state yang membuat kita seakan-akan melepaskan hal-hal yang kita tahu saat kita belajar hal yang baru.

Unlearn menjadi super penting karena kita terbiasa mengulang hal yang sama jika kita sudah tahu jawabannya. Jika kita tidak unlearn, pikiran kita akan selalu menolak ketika ada ide baru.

“Ah kalo kayak gini mah gue udah tau”

“Untuk masalah ini, solusinya ini. Gue udah pernah coba, dan berhasil”

“Ga perlu dicobain yang kayak gini mah, gue udah tau jawabannya salah”

Ketika ucapan-ucapan ini muncul, di situlah kita sudah gagal di langkah pertama mencoba hal baru. Kesadaran bahwa kita sudah tahu akan menahan kita untuk belajar hal baru.

Mengutip Mordo di film Dr. Strange, “May I offer you some advice? Forget everything you think you know”

image

Relearn

Setelah melakukan unlearn, kita akan terbuka untuk belajar kembali: relearn. Konsep Belajar Kembali ini juga susah susah gampang untuk dilakukan, karena kita terbiasa melakukan sesuatu dengan referensi pengalaman terdahulu.

image

Ketika melakukan proses pembelajaran kembali, kita harus membuka diri. Berpikiran terbuka dan membuka diri pada semua kemungkinan; metode baru, cara baru, pola pikir baru, dan orang-orang yang baru.

Misalnya, jika dalam belajar mengembangkan diri hanya dari seminar, mungkin sekarang harus terbuka dengan metode baru seperti mengikuti online course, mendengarkan podcast, atau subscribe artikel-artikel di blog premium.

Atau jika sebelumnya kita hanya punya 1-2 orang sebagai referensi panutan, kita harus mencari referensi panutan yang lain. Bahkan akan lebih baik jika kita mencari referensi tidak hanya dari bidang yang linear. Intinya, harus lebih haus dalam belajar dan mencoba sumber-sumber baru untuk belajar kembali.

Measure

Bagian terpenting dalam seluruh proses belajar adalah konsisten mengevaluasi sejauh mana kita sudah bertumbuh.

image

Dalam proses unlearn dan relearn, kita harus menuliskan Goal utama, menurunkannya dalam bentuk activity, mengukur resultnya setiap hari/pekan, dan mengevaluasi apa yang perlu ditingkatkan di hari/pekan berikutnya.

Di dunia kerja, saya menggunakan sistem OKR (Objective Key Result): sistem yang diciptakan Intel untuk mendokumentasikan progress dan goal dalam company, tapi juga bisa digunakan untuk goal personal. OKR bisa menjadi bahasan tersendiri di tulisan lain, singkatnya bisa dilihat di gambar berikut atau baca di sini.

image

Dengan menjalankan tiga proses tadi – Unlearn, Relearn, dan Measure – kita akan bisa fokus mempelajari hal baru dan berprogress cepat menjadi orang yang lebih baik.

Tulisan ini saya buat sebagai pengingat diri, tapi semoga juga bisa bermanfaat buat siapapun mempelajari hal baru di tahun ini.

Jadi apa hal baru yang ingin kamu pelajari di tahun ini?


Further Read:

duniajilbab:

Yuk hijrah bareng bareng :)). Perbanyak teman hijrah mu yuk.
Karena hijrah bareng bareng lebih mudah daripada hijrah sendiri 🙂
.
Tag sahabat hijrah mu ❤
.
.
Kontribusi oleh @hijrah.zamannow
.
Buat dapetin dakwah islami dalam bentuk video tausiyah dan film pendek dari dije, silakan subscribe channel youtube: duniajilbab + tap link : https://youtube.com/duniajilbabindonesia ya, ukhti. ^^

Dije telah aktif sharing berdakwah via youtube. 🙂

Official website : https://duniajilbab.co.id
#duniajilbab
#hijrahzamannow

😂😂😂😂

duniajilbab:

Ada pohon yang menjulang tinggi
Tapi tidak memberi manfaat sekitarnya
Tidak memberikan buah apalagi naungan yang luas
Bahkan akarnya memakan semua saripati tanah
Membuat kering tanaman sekitar
.
Itulah orang yang jabatannya tinggi
Hartanya banyak dan ilmunya tinggi
.
Tapi TIDAK PEDULI sama sekali dengan sekelilingnya
Tidak ada manfaat sedikitpun darinya
Yang dirasakan oleh manusia
Ia hanya fokus memikirkan diri sendiri
Menambah harta dan meninggikan kedudukan
.
Tapi ada yang jabatannya tidak terlalu tinggi
Harta tidak banyak dan ilmu tidak terlalu banyak
Tapi memberi manfaat yang banyak
Dan memudahkan urusan manusia
.
Karena bersedekah tidak harus menunggu kaya
Membantu tidak perlu menunggu dibantu dahulu
Menghormati tidak perlu menunggu dihormati dahulu
Memberi manfaat dengan apa yang ada
.
Keberadaannya disenangi
Ketiadaannya dinanti-nantikan
Kedatangannya disambut gembira
Kepergiaannya disedihkan bahkan ditangisi
.
Semoga kita semua yang dimaksud
Paling bermanfaat bagi manusia
Aamiin yaa Mujiibas saa-iliin
.
***
📝 Muslimafiyah.com
.
Kontribusi oleh @katahati_id

#duniajilbab

viaskandina:

Tinggalkan, kau kan dapatkan yang lebih baik.

Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Dia akan ganti dengan yang lebih baik.

Siapa yang meninggalkan budaya dan tradisi syirik, maka Allah akan menggantikannya dengan beribadah pada Allah semata. Shalatnya untuk Allah, sembelihan tumbalnya untuk Allah, dan sedekahnya jadinya untuk Allah.

Siapa yang meninggalkan ibadah yang tidak ada tuntunan karena Allah, maka Allah akan memberikan cahaya sunnah untuknya, jalan yang terang benderang yang jauh dari kesia-siaan.

Siapa yang meninggalkan pekerjaan yang haram, pekerjaan riba dan profesi yang mengundang laknat Allah, maka Allah akan ganti dengan pekerjaan yang halal yang lebih menentramkan jiwa.

Siapa yang meninggalkan pujaan hati yang belum halal karena Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang terbaik yang lebih menjaga kesucian diri.

Siapa yang meninggalkan nyanyian yang sia-sia dan musik yang banyak melalaikan, maka Allah akan ganti dengan hal yang lebih bermanfaat dan dijauhkan dari kemunafikan.

Siapa yang meninggalkan kecanduan rokok, miras, dan narkoba karena Allah, maka Allah ganti dengan kesehatan dan keselamatan pada jiwanya.

Faedah yang sangat berharga disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah berikut ini tentang perihal yang kita kaji.

“Akan terasa sulit jika seseorang meninggalkan hal-hal yang ia sukai dan gandrungi, lantas ia meninggalkannya karena selain Allah.

Namun jika jujur dan ikhlas dari dalam hati dengan meninggalkannya karena Allah, maka tidak akan terasa berat untuk meninggalkan hal tadi. Yang terasa sulit cuma di awalnya saja sebagai ujian apakah hal tersebut sanggup untuk ditinggalkan. Apakah meninggalkan hal itu jujur ataukah dusta? Jika ia terus bersabar dengan menahan kesulitan yang hanya sedikit, maka ia akan memperoleh kelezatan.

Ibnu Sirin pernah berkata bahwa ia mendengar Syuraih bersumpah dengan nama Allah, hamba yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka ia akan meraih apa yang pernah luput darinya.

Adapun perkataan “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diberi ganti yang lebih baik dari itu”, ganti yang diberikan di sini beraneka ragam. Akan tetapi ganti yang lebih besar yang diberi adalah kecintaan dan kerinduan pada Allah, ketenangan hati, keadaan yang terus mendapatkan kekuatan, terus memiliki semangat hidup, juga kebanggaan diri serta ridha pada Allah Ta’ala.” (Al Fawaid, hal. 166)

Luar biasa janji yang kan diberi.

Marilah saudaraku … cobalah berusaha meninggalkan sesuatu karena Allah, ingat karena Allah semata, maka rasakan bagaimanakah gentian luar biasa yang Allah berikan.

Ingat sekali lagi sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat,

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahihSyaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih. Adapun tidak disebutnya nama sahabat tetap tidak mencacati hadits tersebut karena seluruh sahabat itu ‘udul yaitu baik)

Bentuk gentian dari meninggalkan sesuatu yang haram disebutkan dalam ayat-ayat dan hadits-hadits berikut ini.

Siapa yang meninggalkan penipuan dalam jual beli, maka Allah akan mendatangkan berkah pada jual belinya. Dalam hadits disebutkan,

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu” (Muttafaqun ‘alaih).

Siapa yang meninggalkan sifat pelit, maka ia akan mulia di sisi manusia dan ia akan menjadi orang-orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghabun: 16)

Siapa yang meninggalkan sifat sombong dan memilih tawadhu’, maka Allah akan membuat ia meninggikan derajatnya di dunia. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).

Siapa yang meninggalkan rasa dendam dan mudah memaafkan yang lain, maka Allah pun akan menganugerahkan kemuliaan pada dirinya. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا

Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya.” (HR. Muslim no. 2588).

Semoga Allah memberi taufik untuk meninggalkan yang haram karena Allah.

Referensi:

Al Fawaid, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, tahqiq: Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy, terbitan Maktabah Ar Rusyd, cetakan keenam, tahun 1431 H.

Romadhon Durusun wa ‘Ibarun – Tarbiyatun wa Usrorun, Dr. Muhammad bin Ibrahim Al Hamad, terbitan Dar Ibnu Khuzaimah, cetakan kedua, tahun 1424 H.

Selesai disusun di Puskesmas Panggang, Gunungkidul, pagi hari penuh berkah, 27 Muharram 1436 H (20-11-2014)

Yang selalu mengharapkan ampunan Rabbnya: Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Artikel Rumaysho.Com

Sumber : https://rumaysho.com/9596-meninggalkan-sesuatu-karena-allah.html